Monitoring 16 Peserta Beasiwa di STIK Sint Carolus Jakarta
Jakarta – Untuk mengetahui perkembangan akademik peserta beasiswa, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di kota-kota studi.
Monitoring kali ini dilaksanakan di kota studi wilayah Jakarta dan Bandung, mulai tanggal 15 hingga 19 Januari 2023. Pada tanggal yang sama juga dilaksanakan monitoring di kota-kota studi di Jawa Timur (Surabaya, Malang dan Banyuwangi).
Tujuan dari monitoring peserta beasiswa adalah untuk memastikan bahwa dana beasiswa yang diberikan digunakan dengan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, monitoring juga membantu untuk mengetahui perkembangan akademik dan non-akademik dari peserta beasiswa sehingga dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan mereka selama masa studi.
Monitoring juga membantu untuk menilai efektivitas program beasiswa dan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan di masa depan.
Monitoring hari pertama, Senin (15/1) dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Sint Carolus Jakarta, dimana sebanyak 16 orang peserta beasiswa studi disini.
Sebelum melakukan pertemuan dan melihat asrama peserta beasiswa, Tim Monev YPMAK bertatap muka dengan pengelola beasisawa dari STIK Sint Carolus. Dalam pertemuan itu, pengelola beasiswa memaparkan perkembangan para peserta beasiswa.
Dalam pemaparan, diketahui rata-rata peserta beasiswa menunjukan perkembangan yang baik dan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta mengikuti perkuliahan dengan baik.
Meskipun ada beberapa kendala seperti masih ada peserta yang belum disiplin dengan waktu dan melanggar aturan di asrama.
Untuk diketahui, STIK Sint Carolus adalah mitra baru YPMAK dalam Program Beasiswa, 16 peserta menjadi Angkatan pertama.
Wakil Direktur Program dan Monev, Nur Ihfa Karupakaro mengapresiasi STIK Sint Carolus dalam mendidik peserta beasiswa.
“Terima kasih kami sampaikan karena sudah berkerja keras dan berupaya sebaik mungkin dalam mendidik anak-anak kami meskipun dalam pengiriman peserta terlambat satu bulan dan mengalami berbagai permasalahan dalam mendidik,” katanya.
Deputi Program, Billy Korwa menambahkan dalam pemberian beasiwa YPMAK, lebih memprioritaskan jurusan-jurusan yang sangat dibutuhkan di Kabupaten Mimika, seperti Perawat, Dokter, Guru dan jurusan teknik lainnya.
Tim Monev Jakarta Bandung terdiri dari, Wakil Direktur Program dan Monev Nur Ihfa Karupukaro, Deputi Program, Billy Korwa, Kepala Divisi Monev Pendidikan, Dion Burdam, Staf Pendidikan, Darmawan Mada dan Staf Field Audit, Sisco Situmorang. (*)
Post Comment