Peserta yang Lulus Mampu Mandiri dan Menjadi Pendamping
Setelah melakukan monitoring dan evaluasi di kota studi Jakarta, Tim Monitoring dan Evalusi (monev) Program Pendidikan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) melanjutkan kegiatan yang sama di kota studi Bandung tanggal 18-19 Januari 2024.
Sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, YPMAK terus memastikan setiap program berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Melalui Program Pendidikan, YPMAK mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas Pendidikan dan sumber daya manusia masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya.
Pada Kamis, (18/1) Tim Monev Program Pendidikan memonitoring 79 peserta beasiswa di IKOPIN University Bandung. Kedatangan tim disambut oleh Rektor IKOPIN University Prof Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS beserta pengelola program dan para pendampaing peserta beasiswa.
Rektor IKOPIN mengatakan salah satu program IKOPIN mengembangkan kerjasama dengan daerah-daerah tertinggal, terpencil, terluar di Indonesia.
“Saat ini kita sudah punya model yang kita dalami, bukan hanya pendidikan seperti perkuliahan tetapi juga masuk ke dalam koperasi. Oleh karena itu inkubasi kita menjadi bagian dari penumbuhkembangan koperasi, nantinya tidak terputus hubungan IKOPIN University dengan asal dari mahasiswa itu,” ujar Agus Pakpahan.
Rektor Agus juga menambahkan bahwa kedepannya para mahasiswa peserta beasiswa YPMAK akan dibuatkan koperasinya.
Sementara itu, Wakil Direktur Program dan Monev, Nur Ihfa Karupukaro dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan rutin melihat perkembangan peserta didik di IKOPIN University.
“Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut. Di IKOPIN ini membentuk karakter yang berbeda, disini kami lihat anak-anak setelah lulus mampu untuk mandiri dan bisa menjadi pendamping untuk pembinaan masyarakat yang kami layani di Mimika,”kata Nur Ihfa.
Nur Ihfa juga menambahkan bahwa YPMAK hanya menjadi penopang pembiayaan peserta beasiswa, aturan akademis dan lainnya adalah tanggungjawab mitra dan pedoman beasiswa YPM AK maupun aturan mitra harus ditaati oleh peserta beasiswa.
“Tugas mereka hanya belajar dan mereka (peserta beasiswa-red) patut bersyukur bahwa mendapatkan peluang sebagai peserta beasiswa karena YPMAK punya kuota hanya 3.000 orang,” kata Nur Ihfa
Nur Ihfa juga berharap peserta beasiswa memanfaatkan peluang dengan baik dan atas nama YPMAK juga mengucapkan terima kasih kepada tim IKOPIN karena telah mendidik, mengawasi dan mendampingi dengan baik.
Selain itu Nur Ihfa juga mengingatkan kepada mitra agar sekiranya jika ada peserta beasiswa yang melakukan pelanggaran agar segera di laporkan ke YPMAK untuk di tindaklanjuti. Peserta beasiswa yang membuat pelanggaran maka akan diberikan peringatan, jika tidak ada perubahan maka pemberian beasiswa bisa dihentikan. (*)
Post Comment