Kakus Dikira Warung Tukang Bakso!
Saat pertama kali menginjakan kami di SP 1-Timika banyak cerita lucu yang masih diingat hingga kini.
Pada waktu di perjalanan dari Surabaya ke Timika, di dalam pesawat Hercules kami diberi makan dan minuman. Minuman yang diberikan yaitu teh botol sosro.
Minuman ini dulu didalam botol, kalau sekarang yang beredar di Timika yaitu merk teh botol dalam bentuk kotak dan dalam botol plastik.
Saking banyaknya botol, Bapak berinisiatif mengumpulkan botol-botol dan diisi ke dalam plastik, untuk dibawa ke rumah baru yang menurut bapak bahwa botol tersebut laku dijual. Emak sudah memperingatkan bahwa nanti rumah yang baru itu di tengah hutan dan belum banyak orang berjualan.
Tapi bapak tidak mendengarkan kata emak, dan tetap saja meletakan botol-otol itu dibawah kursi pesawat. Sesampainya di bandara botol-botol masih dibawa hingga ke rumah baru di SP 1 (kini keluarahan Kamoro Jaya).
Tiba di Sp 1, sudah hamper malam, matahari sudah terbenam adan gelap. Sesampainya dirumah baru, alm. bapak berharap pagi hari bisa menjual botol itu. Malam berlalu dan pagi pun tiba. Ketika buka pintu rumah dan melihat sekitar, betapa terkejutnya bapak bahwa jarak rumah satu dan rumah lainnya tampak jauh dan tak ada penjual.
Dan botol itu pun tak laku dijual, persis kata emak. Kami pun tertawa, sudah capak-capek bawa dr pesawat sampai rumah botolnya tidak laku dijual. Akhirnya Bapak menancapkan botol-botol itu mengelilingi pohon kelapa sebagi hiasan.
Ada cerita lucu lainnya, Ketika pertama kali tiba di rumah baru, pada waktu malam ketika mau buang air. Kami tidak tahu dimana tempat BAB.
Sebenarnya kami sudah curiga ada rumah kecil di belakang rumah, namun tidak ada yang pergi melihat dan memastikan rumah kecil itu untuk apa. Saya pun sempat bertanya ke Emak, namun Emak mengira itu adalah Warung TUKANG BAKSO yang akan berjualan di pagi hari. (*)
Post Comment