Loading Now

Makan Tahu Takuti Mati!

Di Satuan Pemukiman (SP) 1, Kamoro Jaya bukan hanya dihuni oleh transmigran dari Jawa (Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah) ada juga transmigran mandiri dan trans lokal.

Trans mandiri berasal dari berbagai daerah, umumnya keluarga yang datang merantau ke Timika, kebanyakan dari Toraja dan Kei. Di SP 1 para trans lokal tinggal di sisi utara atau yang lebih dikenal dengan swakarsa.

Kalau trans lokal berasal dari suku Kamoro, kebanyakan dari Kampung Keakwa, mereka tersebar diberbagai tempat, sisi utara berdekatan dengan swakarsa, jalur tiga dan jalur selatan, ada juga beberapa keluarga di jalur 1.

Ketika bermain, anak-anak saling berbaur baik saat di sekolah atau bermaian Ketika usai pulang sekolah. Ada seorang teman asal suku Kamoro yang sering ke rumah untuk bermain bersama. Namanya Felix Kutapo (Almarhum), kakanya Felix teman satu kantor saya saat bekerja di LPMAK.

Selepas pulang sekolah, Felix datang bermain dan sore hari Ia pulang, pada suatu hari, ketika sora tiba Felix hendak pulang, Mama mengajak makan bersama. Saat itu, Mama masak sayur dan tahu santan. Tahu nya dipotong dadu tanpa digoreng.

Kami makan seperti biasa, namun Felix menyisihkan tahu di pinggir piring, Ia hanya makan sayur dan nasi saja. Melihat itu, Mama menyuruh Felix untuk makan tahu, namun jawaban Felix mengagetkan kami.

“Saya tidak makan Tahu Mama,” kata Felix. Mama pun bertanya mengapa Felix tidak mau makan tahu?

Felix menjawab, “Saya takut mati”

Sontak kami tertawa dan menjelaskan asal usul Tahu dibuat dan akhirnya Felix memberanikan diri makan Tahu. Setelah makan, Felix tampak girang. “Ternyata tahu ini enak sekali Mama,” ujar Felix.

Hari menjelang malam, Felix pulang dan kami beristirahat dan menyambut hari yang baru di pagi hari. (*)

Post Comment